Archive for Mei 2011

SIWON SELALU ADA UNTUK DONGHAE.


.


Sebuah cerita spesial yang dikatakan oleh Master Twitter, Donghae!

Apa daya tarikmu untuk social network system (SNS)?
>>Ini adalah fakta dimana saya bisa berbagi informasi yang saya pelajari melalui internet dengan orang2 di seluruh dunia. Dan juga saya bisa mengekspresikan pemikiran2 pribadi saya atau perasaan2 saya secara bebas. Faktanya saya bica membangun hubungan dengan berbagai orang itu juga menarik.

Apa alasanmu Tweeting?
>>Bekerja sebagi bagian Super Junior, saya telah mengunjungi banyak negara2 di dunia. Saya berfikir kalau saya ingin menadi dekat dengan fans saya. Jadi saya mulai twitter. Terima kasih untuk twitter, saat saya tidak bisa dengan fans saya, saya bisa dengan segera mengatakan pada mereka dimana saya, apa yang saya lakukan dan apa yang sedang saya fikirkan.

Menurutmu apa alasan kalau account twittermu itu populer?
>>Saya rasa itu karena Super junior di cintai oleh banyak orang. Saya rasa mereka mengambil ketertarikan pada saya karena saya adalah salah satu dari member Super Junior. Dan juga saya fikir ini karena mereka melihat saya menguntungkan untuk mencoba menjadi dekat dengan fans.

Siapa hubungan twitter terbaikmu?
>>Hubungan personal terbaik saya adalah dengan Choi Siwon. tentu saja member2 Super junior lainnya itu hubungan2 pribadi yang penting untuk saya. tapi karena saya sekarang di Tiwan untuk syuting sebuah drama, belakangan ini saya menghabiskan banyak waktu dengannya. Kapanpun saya lelah, Siwon berada di sisi saya mendorong saya dan saya mendapatkan banyak bantuan darinya.

Apa yang ingin kamu katakan untuk fans yang menggunakan Twitter?
>>Terima kasih fans karena mengambil ketertarikan dalam account twitter saya. saya ingin membayar atas minat dan cinta yang kalian berikan pada saya. Tapi saya selalu merasa bersalah tidak sering mengekspresikan ini. Saya ingin membayar cinta kalian dengan bekerja keras. Mohon berikan saya, Donghae, and Super Junior dorongan yang tiada akhir.

Source: Enews24
Translated by Minnie @ SUJUISM.BLOGSPOT.COM
Indo Trans: yeppopo

Islam eratkan hubungan Indonesia dan Korea selatan


.

Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah asal Korea Ali An Sun Geun mengatakan Indonesia-Korea Selatan menciptakan jembatan budaya melalui penyebarkan agama Islam.

Demikian yang disampaikan Ali An Sun Geun dalam peluncuran buku “Islam Damai di Negeri Asia Timur Jauh, Meneropong penyebaran dan dinamika di Korea’ di Jakarta, Rabu.

Dalam peluncuran dan bedah buku tersebut dihadiri rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komarudin Hidayat, Sekretaris Fraksi Partai Golkar Ade Komarudin, Anggota DPR Fraksi Demokrat Imran Muchtar Alifia dan sejumlah tokoh dan perwakilan Duta Besar Korea.

Dalam bukunya Ali menyampaikan bahwa beberapa tahun silam telah terjadi booming khas budaya Korea yang disebut Korean wave antara Indonesia dan Korea selatan di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, budaya dan lainnya.
“Indonesia akan bekerja sama di bidang pertukaran informasi tentang budaya islam dan diharapkan dengan terjalinnya hubungan kerjasama ini akan menciptakan jembatan budaya antar kedua negara,” katanya.

Ketertarikan Ali dengan Islam terjadi sejak masih Sekolah Menengah Atas di Korea yang membawa Ali merantau ke Indonesia dan menimba ilmu islam di IAIN Syarif Hidayatullah dan berhasil sebagai sarjana Fakultas Dakwah. Ali juga mengambil magister Antropologi Agama di Universitas Indonesia (UI). Setelah itu, Ali juga mengambil gelar doktor di UIN Syarif Hidayatullah. Saat ini Ali giat berdakwah di Korea.

Geliat dakwah di negeri Ginseng ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang menggembirakan. Ali yang juga dosen Metodologi Dakwah dan Kewirausahaan pada UIA (Universitas Islam As-Syafi’iyah) mengatakan saat ini, tak kurang dari 30 ribu warga Korea Selatan telah memeluk agama Islam.
Semangat keagamaan juga sudah sangat terasa. Mulai dari diskusi, pengajian serta kegiatan dakwah lainnya di berbagai masjid yang ada di kota-kota besar Korea Selatan seperti di Seoul dan Busan.

“Sekarang perkembangan Islam di Korea Selatan sangat menggembirakan. Dibanding dasawarsa lalu cukup bergeliat. Dakwah Islam semakin intens sejak tahun 1955 setelah perang antara Korea Selatan dan Korea Utara,” katanya.
Dalam bukunya, Ali juga mengupas sejarah masuknya Islam ke Korea itu yang juga didukung oleh penduduk Korea.

“Orang Korea yang masuk Islam pertama kali bernama Muhammad Jun Du Young, beliau adalah sebagai Muslim Korea pertama yang memimpin agama Islam di Korea Selatan. Mulai saat itu berkembang sampai sekarang sekitar 30 ribu orang sudah menganut agama Islam dan lebih dari tujuh buah masjid berada di Korea,” katanya.

Bagi orang Korea, lanjut Ali, agama Islam sangat berkesan. Pada tahun 1980-an orang Korea banyak yang bekerja di luar negeri khususnya di Timur Tengah sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari Islam.

“Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama Islam kepada warga setempat. Kita lihat, masjid Korea mencontoh masjid di zaman Rasulullah. Berada di tengah-tengah kota Seoul, lantai pertamanya tempat perdagangan dan bisnis,” jelasnya.

Menurut Ali yang menarik di Korea, orang-orang yang sudah belajar agama Islam di luar negeri, ketika kembali ke Korea Selatan mereka giat menyebarkan dakwah Islam. Kegiatan dakwah orang-orang Korea sangat intens. “Kita mengutamakan dakwah bilhal (dakwah dengan perbuatan),” katanya.

Menanggapi hal ini, Komarudin Hidayat mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi tulisan Ali yang sudah 26 tahun tinggal di Indonesia dan memeluk agama Islam.

“Ia merupakan salah satu juru bicara Indonesia tentang Islam bagi pemerintah dan masyarakat Korea Selatan, demikian sebaliknya Ali merupakan nara sumber terdekat untuk mengetahui perkembangan islam di Korea,” katanya.
Lebih lanjut, buku yang ditulisnya ini juga merupakan konstribusi yang amat berharga bagi semua golongan untuk mengenal lebih dekat perkembangan islam di Korea Selatan.

“Semoga buku ini juga menjadi aspirasi dan dorongan kepada semua pihak, khususnya bagi lembaga pendidikan untuk memperkuat kerjasama dengan perguruan tinggi dan pusat-pusat studi kebudayaan di sana,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ade komarudin yang menilai bahwa buku ini merupakan buku pertama yang diterbitkan di Indonesia yang mengisahkan tentang sejarah dan perkembangan Korea.

Kedekatannya dengan Ali sejak sama-sama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah terus berlanjut. “Saya berharap beliau akan terus berpestasi dengan karya-karya intelektual yang mampu memberikan aspirasi, semangat dan motivasi kepada generasi muda,” katanya.









VIA: KARANGJUNTI
TIPS:ANGELA MECALO
cr: asianfansclub

huaaah.. senengnya :) semakin banyak orang islam d korea. smakin bagus dong.
smoga smakin banyak org yg msuk islam yaah ^^